Kepsek SDN 69 Hate Jawa Diduga Mangkir dari Tugas Berbulan-bulan, Warga Tuntut Bupati Halsel Bertindak Tegas

- Jurnalis

Rabu, 9 Juli 2025 - 22:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hal-Sel, kasiruta.id – Kepala Sekolah SD Negeri 69 Desa Hate Jawa, Kecamatan Kayoa Barat, Kabupaten Halmahera selatan (Halsel) Harina Barham, S.Pd, diduga kuat telah lama mangkir dari tugasnya. Bukan hanya seminggu atau dua minggu, warga menyebut Harina absen selama berbulan-bulan tanpa kejelasan.

Ketidakhadiran Harina Barham ini memicu kemarahan masyarakat dan wali murid, yang menilai kelalaian ini sebagai bentuk pengabaian tanggung jawab terhadap masa depan anak-anak.

“Kami sudah cukup sabar. Ini bukan lagi soal etika, tapi soal kelalaian berat. Sekolah ini bukan milik pribadi, ini lembaga pendidikan yang harus dikelola secara serius!” tegas seorang wali murid yang turut membubuhkan tanda tangan dalam surat keberatan resmi kepada Dinas Pendidikan, Senin (8/7/2025).

Baca Juga :  Menuju Pelantikan Juli Mendatang, DPC Partai Hanura Halsel Bentuk Panitia Pelaksana

Puncak kekesalan masyarakat diwujudkan dalam surat protes resmi yang ditujukan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Selatan.

Dalam surat itu, warga dengan tegas menuntut agar Harina Barham segera dicopot dari jabatannya sebagai kepala sekolah. Surat tersebut ditandatangani oleh seluruh orang tua siswa sebagai bentuk kemarahan kolektif.

“Sudah terlalu lama kami diam. Kepala sekolah tidak pernah hadir, bahkan di saat penting seperti ujian semester pun tidak terlihat. Ini sudah mencederai amanah jabatan,” ujar salah satu tokoh masyarakat Desa Hate Jawa.

Ketidakhadiran Harina membuat proses belajar-mengajar lumpuh dan membahayakan kualitas pendidikan anak-anak di desa tersebut.

Baca Juga :  Sambut HUT RI ke-80, Dispora Halsel Adakan Lomba Gerak Jalan Kategori SD hingga Umum

Saat dikonfirmasi, Harina Barham membantah tudingan tersebut. Ia menyatakan bahwa ketidakhadirannya disebabkan oleh urusan sekolah, yakni mengurus dokumen ijazah di Ternate.

“Itu tidak benar bahwa saya jarang ke sekolah. Saya ke Ternate karena ada urusan ijazah,” ujarnya singkat melalui sambungan telepon.

Masyarakat mendesak Bupati Halmahera Selatan dan Dinas Pendidikan untuk tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah tegas.

Kasus ini menjadi potret buruknya pengawasan terhadap dunia pendidikan, terutama di wilayah pelosok. Ketika kepala sekolah bebas mangkir tanpa sanksi, maka hak anak-anak atas pendidikan bermutu ikut dikorbankan.*(Tox)

Berita Terkait

Pemkab Halsel Salurkan Santunan Kematian di Gandasuli, Kades: Ini Bentuk Kepedulian Bupati Dan Wabup
Fungsi DPRD Kabupaten Halmahera Selatan dalam Mendorong Program Agromaritim
Ketua DMI Halsel Imbau Masyarakat Tetap Sejuk dan Bersatu di Tengah Dinamika Nasional
Dukung Desa Ramah Lingkungan, Pemerintah Desa Tawabi Sediakan 40 Bak Sampah
17 Agustus, Momentum Refleksi dan Pembaruan Semangat Kemerdekaan
Harita Nickel dan Ratusan Anak Pulau Obi Gelar Festival Hari Anak 2025 di Tengah Kawasan Industri
Kadispora Ditunjuk Sebagai Ketua Seksi Perlombaan HUT RI ke-80 Tahun 2025
Sambut HUT RI ke-80, Dispora Halsel Adakan Lomba Gerak Jalan Kategori SD hingga Umum
Berita ini 347 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 16 September 2025 - 16:58 WIB

Pemkab Halsel Salurkan Santunan Kematian di Gandasuli, Kades: Ini Bentuk Kepedulian Bupati Dan Wabup

Minggu, 14 September 2025 - 17:20 WIB

Fungsi DPRD Kabupaten Halmahera Selatan dalam Mendorong Program Agromaritim

Jumat, 29 Agustus 2025 - 18:09 WIB

Ketua DMI Halsel Imbau Masyarakat Tetap Sejuk dan Bersatu di Tengah Dinamika Nasional

Senin, 25 Agustus 2025 - 10:46 WIB

Dukung Desa Ramah Lingkungan, Pemerintah Desa Tawabi Sediakan 40 Bak Sampah

Jumat, 15 Agustus 2025 - 07:19 WIB

Harita Nickel dan Ratusan Anak Pulau Obi Gelar Festival Hari Anak 2025 di Tengah Kawasan Industri

Berita Terbaru